Selasa, 03 Maret 2020

Catatan Secangkir Kopi Hitam (CSKH) Day #21 - Pembawa Pesan


Malam itu saya berkunjung ke rumah orangtua yang sekaligus jadi tempat saya untuk nebeng makan malam. Menu kali ini adalah nasi kuning ditemani dengan beberapa lauk khas perayaan ulang tahun.

Saat itu, saat hendak bersiap-siap untuk pulang ke kontrakan, ada seorang ibu muda dengan membawa anak kecil. Mungkin seusia anak kelas 2 SD. Ceritanya, ibu muda ini ingin menjahitkan bet seragam anaknya yang baru diperolehnya dari sekolah.

Saat itu juga, sedang mendung dan terdengar suara petir menyambar dari kejauhan. Ibunya yang sedang asik ngobrol dengan ibu saya tentang bawaan jahitannya selain seragam sekolah. Si anak ini yang awalnya tenang, menjadi gelisah.

Entah karena malu-malu karena bertemu dengan orang baru, atau asumsi saya ia sudah tidak sabar ingin segera pulang ke rumah.

Sembari merengek minta pulang, kemudian ia menggumam, "ayo pulang, hujan lho..". Ibunya yang awalnya masih tenang dan mencoba mengabaikannya, berubah sedikit kesal karena belum tuntasnya penjelasan yang ingin disampaikan kepada ibu saya.

Tiba-tiba, suara datangnya hujan terdengar dari luar. Rintik-rintik air hujan yang jatuh terlihat dengan jelas dengan pola bulatan di atas paving.

Lalu, dengan tergesa-gesa ibu dan anak ini pamit untuk undur diri.
____

Kita seringkali mengabaikan pesan, informasi, atau nasihat mungkin dari orang-orang yang tampak tidak penting atau levelnya di bawah kita. Level usia, pendidikan, pengalaman atau level yang kita ciptakan sendiri.

Pesan yang ternyata terbukti setelah terjadi. Seringnya juga, kita baru mengakui setelah terjadi betulan. Namun, kita belum sempat mengantisipasi atas terjadinya kejadian tersebut. Padahal, jika kita mengikhlaskan hati dan pendengaran kita sejenak untuk mendengarkan dan sekaligus mengakomodir ide, gagasan, pesan, nasihat dari orang tersebut, bisa jadi kita terhindar dari hal yang mengganggu stabilitas kita.

Lalu apa yang akan terjadi dengan organisasi kita?

Tiba-tiba ada anak muda yang kita pimpin, menemukan celah dan peluang munculnya masalah dan memberikan ide berupa nasihat yang tampaknya tidak penting dan membutuhkan energi yang cukup besar dalam mengeksekusi ide tersebut. Kita yang seringkali memandang sebelah mata akan ide ini. Atau kita merasa ide tersebut hanya fantasi belaka dari anak-anak muda yang jam terbang mengarungi kehidupan tidak bisa dibandingkan dengan kita dan para pimpinan yang berpuluh-puluh tahun duduk di struktur organisasi yang sudah membesar dan tampak kokoh.

Ketidakpekaan pendengaran dan keabaian kita terhadap ide-ide segar anak muda di organisasi kita, bisa jadi menjadi penyebab organisasi kita mengalami stagnasi yang panjang. Bahkan, terasa lelah berlari mengikuti perkembangan jaman yang begitu cepat berubah.

Bagaimana menurut anda?

Kopi saya sudah mulai dingin, rasanya butuh percikan semangat anak-anak muda untuk memanaskan secangkir kopi ini.
Baca selengkapnya

Selasa, 27 Agustus 2019

Catatan Secangkir Kopi Hitam (CSKH) Day #20 - Ketakutan


Hari ini tepatnya hari Selasa, kantor kami sedang mengadakan Medical Check Up untuk semua karyawan.

Sedari kemarin kita sudah diworo-woro untuk menahan ngemil dan makan semenjak jam 8 malam. Wal hasil, saat masuk kantor. Hampir dipastikan semua orang sedang menikmati 'rasa lapar' yang menyerang.

Ruang kantor yang biasanya tidak terlalu ramai, bahkan cenderung tenang mendadak menjadi ramai riuh. Selain, membicarakan tentang prosesi pengambilan darah dan tentunya jeritan2 yang keluar saat hendak disuntikkan jarum pengambil darah.

Saya sendiri juga agak kecut, melihat jarum jam yang dipakai mbak2 perawat. Terakhir kali saya merasakan jarum suntik pengambil darah adalah 3 tahun yang lalu, dimana saya diharuskan untuk diambil darahnya tiap minggu. 

Dan momen ini sukses membuat saya dagdigdug seolah menunggu doorprize yang dibagikan.
Beruntungnya, saat prosesi pengambilan darah yang di awal, tampak menyeramkan dan sudah terbayang2 nyelekitnya, tidak terasa sakit. Hanya terasa seperti digigit semut merah.
Menariknya, saya jadi tertawa geli melihat ekspresi beberapa orang yang pucat pasi saat dipertemukan dengan mbak2 perawat yang sudah siap dengan sarung tangan dan suntik yang siap sedia jika dibutuhkan.
Takut. Perasaan yang dimiliki oleh manusia, sebagai fitrahnya makhluk sosial sekaligus makhluk individual yang dilengkapi dengan berbagai perasaan.
Setiap orang mempunyai ketakutan masing-masing. Ada yang dipertemukan dengan mbak2 perawat beserta jarum suntik yang nampak imut. Ada juga yang lari terbirit-birit saat berhadapan dengan kucing, rambutan, balon, badut de el el.

Lalu, yang menjadi pertanyaan. Apa yang bisa dilakukan untuk melawan rasa takut tersebut? Apa memang harus dilawan atau dinikmati? 2 pertanyaan yang mari kita jawab dan diskusikan sembari menikmati secangkir kopi hitam.

Jika saya ditanya 2 pertanyaan di atas sembari ngopi2, maka dipikiran saya tertuju pada Apa yang hendak dicapai saat bisa menaklukkan atau menikmati ketakutan tersebut? Apa dampaknya pada diri atau oranglain? Atau lebih keren, apa dampaknya pada produktifitas kita?

Saya masih berdebar-debar jika bertemu dengan bapak2 berkumis yang berseragam di pinggir jalan sembari menggunakan helm. Entah perasaan takut atau sedang jatuh hati...#eh

Entah karena berbagai pengalaman saat ditilang, kemudian ikut sidang kadang2 juga ikut sidang 1 menit di kantornya lalu selesai dengan mengeluarkan beberapa lembar rupiah.

Nah, abaikan cerita barusan. Kembali ke pertanyaan tentang ketakutan. Melawan atau menikmati. Jika saya disuruh melawan rasa takut itu seperti perasaan saya pertama kali dan awal-awal harus tampil di depan publik (sampai sekarang juga sih). Saya berupaya untuk:
  1. Tenang. Mengambil nafas yang panjang dan pelan sembari membaca doa. Karena saya percaya dengan ketenangan yg baik, maka ketakutan itu akan sirna dengan sendirinya.
  2. Mengendalikan Alur. Kamsud eh maksud saya adalah saat kita ketakutan, kita dikendalikan oleh emosi atau perasaan takut itu sendiri. Sehingga, kita kehilangan fungsi akal sehat yang seharusnya membuat lebih tenang dan bisa mengendalikan situasi (alias perasaan). Saat sudah tenang, saya biasanya mengalirkan perasaan positif (tenang) ke seluruh tubuh dengan bergerak bebas, gerakan-gerakan ringan. Dan mengupayakan untuk meningkatkan daya nalar dan logika. Serta memotivasi diri untuk tetap menikmati suasana.
Jadi kesimpulannya, saya melakukan keduanya. Melawan lalu 'menikmati', meskipun bukan menikmati ketakutannya, tetapi menikmati suasana dan alur cerita yang menjadi latar belakang ketakutan atau saya lebih suka menyebutnya tantangan.

Oh ya, ini mungkin tidak berlaku kepada perasaan takut akan adanya 'makhluk halus', 'penampakan2 gaib', atau ketakutan yang ekstrim. Bisa jadi ketakutan itu muncul karena persepsi, pengalaman bahkan trauma yang membutuhkan waktu dan sesi konseling untuk menyembuhkannya.

Jadi, anda sedang menikmati ketakutannya, melawannya dengan secangkir kopi?
Baca selengkapnya

Senin, 15 Oktober 2018

Mencari Ruang Kerja, Event & Meeting Room Ketche Lewat Hape

Era digital kini membuat masyarakat dan tentunya pelaku bisnis baik korporasi ataupun individual (baca: freelancer) membutuhkan ruang khusus untuk berbagai kebutuhan. Meskipun jaman sudah digital, kebutuhan akan ‘space’ (baca: ruangan) masih berlaku.

Kopdar dengan klien, meeting dengan para staf dan stakeholder, atau sekedar mencari ‘space’ untuk bisa saling berkolaborasi dengan sesama freelancer. Yes, ketemuan tetap menjadi hal yang perlu dilakukan dalam dunia marketing dan selling. Bertatap muka, menghadirkan komunikasi intens dan positif masih menjadi pilihan daripada hanya bersua lewat layar smartphone atau teleconference yang sering nge-lag karena konektivitas kualitas low-end.

Perkembangan penggunaan smartphone yang begitu luar biasa, khususnya Indonesia. Menurut KataData (2017), pengguna telepon seluler (ponsel) di tanah air mencapai 371,4 juta pengguna atau 142% dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa. Artinya, rata-rata setiap penduduk memakai 1,4 telepon seluler karena satu orang terkadang menggunakan 2-3 kartu telepon seluler.

Hal ini juga menunjukkan bahwa penggunaan smartphone sudah begitu dahsyat. Mencari informasi apapun dimulai dari hape. Mencari resep dari hape. Mencari obat sakit perut dari hape. Mencari cara untuk move-on, dari hape juga. Nah, apalagi mencari informasi ruang kerja, tempat event atau meeting room pesanan si bos, pastinya juga dari hape.

Sayangnya, tidak banyak provider atau platform pencarian khusus mencari ‘space’. Seringnya, kita terjebak dengan algoritma mesin pencari yang membuat kita muter-muter di belantara website yang kadang atau bahkan seringnya abal-abal. Belum lagi kontak si empunya ‘space’ yang sulitnya minta ampun dihubungi. Apalagi saat kebutuhan yang cukup mendadak karena ada tamu yang tiba-tiba nongol dan si bos minta segera disiapin tempat meeting yang ketche.

Untungnya kini SpotQue telah hadir. Sebuah platform yang super easy untuk nyari ‘space’ (ruang meeting, ruang kerja ataupun ruang kantor pribadi) yang didalamnya berisi ‘space’ lebih dari 2500 ruangan yang tersebar di seluruh Indonesia. Platform yang menawarkan kemudahan pencarian informasi untuk memesan ruang meeting dan ruang event.



Dengan melakukan 5 langkah mudah ini kita bisa memesan ruangan sesuai keinginan kita:
  1. Klik www.spotque.com
  2. Lakukan registrasi dengan Sign Up dan Log In jika sudah terdaftar
  3. Lalu pilih Lokasi, Tipe Ruangan (fasilitas) dan Kapasitas Ruangan
  4. Tinggal Booking ruangan yang diinginkan
  5. Violaaa.. Selesaikan dengan Confirmation


Jika kebutuhan akan ruangan atau ‘space’ ini sering anda alami, tidak salah anda juga perlu mencoba menginstall aplikasinya di Apps Store atau Google Play.

Bagi saya yang sehari-hari bergerak dibidang jasa konsultan pendidikan, dengan adanya platform ini sangat-amat memudahkan pencarian informasi pencarian ruang event, ruang meeting atau coworking space yang sesuai. Meskipun tentunya kita bisa memilih langsung menghubungi pihak/merchant yang menyediakan space atau ruangan tersebut. Namun, dengan platform ini kita dengan mudah membandingkan antar ruangan dengan pertimbangan fasilitas, kapasitas, dan harga yang bersaing tentunya.

Di dalam platform ini juga menyediakan kesempatan untuk menjadi merchant (penyedia ruangan). Bagi pemilik ruangan, dengan ini akan sangat memudahkan proses marketing dan promosi ruangan yang kita miliki dengan sangat mudah. Dengan modal pengambilan foto ruangan yang oke sekaligus dengan copywriting penjelasan ruangan yang ciamik, maka dengan mudah akan menjangkau sekaligus menjaring PPR (Para Pencari Ruangan).

Apa yang anda tunggu? Install aplikasi SpotQoe di smartphone kesayangan anda untuk memudahkan pencarian informasi kebutuhan ruangan. #JadiLebihMudah dan cepat. 

Have a nice meeting guys!

Baca selengkapnya

Senin, 27 Agustus 2018

4 Website Gratis Bikin PowerPoint Super Duper Keren!


Membuat presentasi dengan Microsoft Power Point adalah kegiatan yang sudah kita kenal semenjak dibangku sekolah. Kegiatan yang bisa jadi menjenuhkan apalagi menyimak presentasi yang itu-itu saja. Sampai kapan anda membuat dan menikmati presentasi yang old dan tampak itu-itu saja?

Kini ada banyak sekali referensi website ataupun blog yang bisa kita gunakan untuk membuat presentasi powerpoint kita menjadi super duper keren! Berikut 4 Website Gratis yang bisa anda gunakan untuk membuat presentasi memukau.

1. PresentationGo

Website ini menyediakan ribuan template yang akan memanjakan anda untuk membuat presentasi yang memukai dan super. Tidak hanya template powerpoint, tetapi juga template graph, module, table, maps, timeline dan lain-lain.

2. 24Slides

Sebenarnya website ini menyediakan jasa konversi slide oldies anda menjadi persentasi yang kekinian dan outstanding. Namun, karena melihat pangsa pasar penyuka hal-hal gratis begitu menjamur di internet ia kemudian membuka kanal baru yang khusus menyediakan template-template powerpoint keren yang sangat layak untuk diunduh mantu.

3. Showeet

Website ini salah satu favorit saya karena website ini pertama kali muncul di mesin pencari kala itu dan sampai sekarang saya jadikan referensi untuk mencari template ataupun grafis-grafis menarik dan unik yang bisa menjadi bahan make-over powerpoint yang jadoel.

4. SlideCarnival

Website ini punya tagline FREE TEMPLATES FOR YOUR PRESENTATIONS yang akan memanjakan anda dengan ribuan template powerpoint yang super keren dan unik.

Ada banyak situs lain gratis yang bisa juga anda temukan jika mau mengeksplor, namun 4 website gratis di atas yang saya rekomendasikan untuk membuat powerpoint anda super duper keren. Selain karena gratis, karena 4 situs di atas memiliki ribuan template yang mudah dipakai, dirubah sesuai dengan kebutuhan anda.

Demikian postingan kali ini tentang 4 website gratis bikin powerpoint super duper keren, semoga bermanfaat.

Baca selengkapnya

Kamis, 23 Agustus 2018

Catatan Secangkir Kopi Hitam (CSKH) Day #18 - Antrian


Suara pemanggil para penumpang pesawat saya menuju Surabaya begitu menggema. Sedikit mengagetkan saya yang tengah asyik menuntaskan salah satu buku yang sampai saat ini belum selesai terbaca.

Setelah 3 menit pengumuman tadi, saya dan rekan saya beranjak dari tempat duduk yang terasa cukup dingin terkena paparan angin pendingin yang nge-joz.

Antriannya cukup panjang. Maklum, baru kali ini perjalanan Banjarmasin-Surabaya dengan maskapai berbeda dan tentunya tanpa pengumuman delai yang bisa bikin dengkul lemas.

Saya kira-kira berada di antrian jarak 3 meteran dari petugas boarding. Di depan saya ada seorang laki2 berkaos kuning. Saya menjaga jarak yang cukup lebar dengan pria tersebut. Selain bawaan yang cukup banyak, ditambah dengan pria tersebut membawa tas punggung yang meluber (baca: besar dan lebar) juga.

Tiba-tiba, sekonyong-konyong, ada 3 orang. Sepasang suami-istri dan satu orang anak perempuan yang kira-kira masih duduk di kelas 3 SD menyelonong masuk antrian pas di depan saya.

Anak perempuan kecil itu sedikit gusar sambil sedikit berteriak karena digeret oleh ayahnya yang kelihatan sedikit tergesa-gesa. "Lho, itu kan punyanya orang pa...!!", sergah si kecil.

Ayahnya tampak acuh tak acuh, tidak memperdulikan sautan si anak perempuannya. Saya dan teman saya saling berpandangan dan menertawakan tingkah si ayah yang memaksa masuk nyelonong ke dalam antrian sedangkan putrinya sendiri mengkomplain tindakannya.

Karena lelah mendera, saya neggan untuk menegur ataupun mengingatkan si bapak yang satu ini. Apa mungkin karena dulu pernah saya tegur secara langsung, malah saya balik di ceramahin dan dicurhatin panjang kali lebar. Tanpa ada kata maaf.

Nah, saya yang selama 3 hari mengisi pelatihan wali kelas yang dalam rangka menyukseskan program pemerintah setempat tentang program penguatan karakter, menjadi speechless dan kehabisan kata-kata.

Saat siswa dan anak telah berhasil pelan-pelan dibiasakan karakter disiplin dan menghargai orang lain. Malah orangtuanya sendiri yang "merusak" budaya yang pelan-pelan tertanamkan di dalam diri si anak. Oke, meskipun saya percaya tidak semua orangtua yang suka nyelonong antrian, tetapi cukuplah menjadikan peringatan dan hikmah kepada saya sendiri ataupun anda yang sedang membaca ini. Orangtua juga menjadi kunci sukses keberhasilan pembangunan karakter, akhlak kalau kita seorang muslim menyebutnya.

Di sekolah para guru dan para pimpinan berupaya sebaik mungkin membuat sistem dan pembudayaan karakter yang baik (baca: akhlaqul karimah), eh, orangtuanya malah menghancurkannya dengan mengabaikan bahkan sengaja mengajarkan cara melanggarnya. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un.

Wahai bapak yang menyalip antrian saya. Jika anda sedang baca ini atau diceritain orang yang baca ini. Saya tidak ingin mencaci anda ataupun mengutuk anda. Saya hanya ingin anda tidak melakukan kesalahan yang sama. Kecuali jika anda merasa apa yang anda lakukan itu adalah suatu "kebaikan". Tapi saya percaya semoga hal tersebut terjadi karena anda sedang khilaf. Memang kita manusia tempatnya salah dan dosa. Ketahuilah wahai bapak, tugas mendidik bukan hanya tugasnya para guru di sekolah, tapi tugas anda sebagai orangtua yang telah dititipi amanah yang luar biasa, amanah yang bisa menjadikan jembatan penghubung ke surga-Nya sekaligus jembatan rahmat bagi sesama. Saat anda mencoba bermain-main dengan sengaja melanggar batas kebaikan yang sudah berupaya ditanamkan oleh para guru-guru yang baik di sekolah, maka bisa jadi anda akan kehilangan potensi kebaikan yang sangat besar yang dimiliki oleh anak anda kelak.

Ah, kopi hitam martapura yang sedap ini jadi semakin pahit kali ini. Semoga kopi anda tidak terlalu pahit untuk menikmati sore yang indah ini..
Baca selengkapnya

Rabu, 06 Juni 2018

Catatan Secangkir Kopi Hitam (CSKH) Day #17 - Zona Nyaman


Pernahkah anda kawan merasa berangkat bekerja serasa begitu lemes dan tidak menggairahkan. Sesampainya di kantor atau tempat kerja, senyumpun terasa hambar. Ditambah lagi agenda-agenda serta to-do-list yang terlihat tidak berkurang setiap harinya. Mata selalu memandang ke arah jam tangan, kalender serta hari Sabtu dan Minggu.

Padahal anda sudah mendapatkan gaji yang cukup. Hidup cukup bahagia. Anda adalah salah satu orang yang beruntung di dunia ini. Kesehatanpun digenggaman anda. Hari-hari yang anda lalui sama seperti hari-hari sebelumnnya. Tetapi, semakin lama semakin hambar menjalani dan terasa hanya berupa rutinitas-rutinitas yang itu-itu saja.

Pernahkah anda merasa demikian?

Bisa jadi anda sedang berada di Zona Nyaman. Comfort zone kalau istilah kerennya. Adalah area atau zona dimana anda merasa aman, nyaman, tentram, seperti sedang dibuai dengan waktu dan keadaan. Di dalam zona ini seolah-olah waktu berhenti berjalan. Anda melakukan kegiatan yang sama setiap harinya dan merasakan "kebahagiaan" dan "kepuasan"

Saat pertama kali berada di dalam Zona Nyaman ini, maka kebagiaan dan kepuasan nampak begitu menyenangkan, meningkatkan rasa percaya diri serta harga diri anda atas pencapaian yang telah anda upayakan. Anda seolah-olah sedang menikmati pencapaian anda dengan berebah di sofa ternyaman sedunia sambil melakukan apan yang anda sukai.

Tetapi, lama-kelamaan zona nyaman ini membuat anda merasa stuck, melakukan rutinitas-rutinitas semata, dan kehilangan makna atas apa yang sedang anda lakukan dan upayakan. Inovasi terhenti, daya ungkit berkurang serta semangatpun memudar.

Kita, terkadang terjebak dengan zona ini. Saat belum memiliki rumah sendiri, begitu bersemangat berjuang mancari nafkah, mencari peluang-peluang, dan sebagainya. Tetapi, saat sudah memiliki rumah dan menempatinya. Perlahan-lahan mulai menikmati apa yang ada dirumah anda tersebut. Setiap sudutnya sudah tidak terlalu berkesan seperti pertama kali anda menempati rumah itu. Semangat untuk mencari peluang-peluang untuk bisa dikonversi kepemasukan dan untuk tabungan sudah mulai hilang. Ini contoh zona nyaman saat sudah memiliki rumah.

Saat sedang berjuang mencari perkerjaan yang anda impikan, berkali-kali mencoba melamar diposisi yang anda incar, mengikuti berbagai job fair, lalu mengikuti proses seleksi dengan antrian yang mengular. Semua terbayar saat anda menerima telepon bahwa anda diterima dan harus siap bekerja minggu depan. Saat pekerjaan sudah digenggaman, perlahan-lahan melenakan semangat belajar anda. Perlahan-lahan mengikis semangat menambah ketrampilan dan kompetensi anda.

Saat sedang berjuang menjadi guru baru, anda berjibaku dengan tangisan-tangisan anak, kepala mulai pening jika anak-anak di kelas mulai saling berteriak-teriak, dan tentu saja berbagai pelatihan anda lahap karena haus akan ilmu menghadapi anak-anak yang kinestetik. Saat itu anda begitu bersemangat untuk mempelajari dan menyiapkan RPP sebaik dan sesempurna mungkin. Ditambah dengan media pembelajaran yang anda buat sendiri seminggu sebelumnya. Hari-hari yang anda lalui begitu berisi dan bergairah. Namun, setelah beberapa tahun menjalani profesi guru, dan kini anda telah menjadi guru senior. Hari-hari yang anda lalui seperti hari-hari yang "biasa" saja. Tidak ada letupan-letupan keinginan dan hasrat untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran yang WoW seperti dulu. Anda menjalani hari seperti pegawai, datang ceklok, pulang ceklok serta menanti-nanti waktu admin sekolah memberitahukan pengumuman bahwa gaji telah ditransfer.

Nah, begitu halus dan pelan Zona Nyaman mulai menjangkiti anda kawan. Sangat tidak terasa, tahu2 anda sudah berlama-lama di Zona Nyaman tersebut. Saat anda berlama-lama disana, diluar zona nyaman bumi berputar, waktu berjalan dan segalanyabtelah memulai perubahan dan pelbagai inovasi. Anda yg baru tersadarpun dikagetkan dg perubahan tsb. Pilihannya adalah anda segera keluar dari zona tersebut dan merancang ulang tantangan atau tetap di dalam zona nyaman tersebut. Sampai saatnya zona nyaman anda terberangus oleh waktu dan perputaran dunia.

Sekarang anda masih di Zona Nyaman atau sedang berpacu untuk keluar dari zona ini? Kali ini hanya kopi hitam di awang-awang.
Baca selengkapnya

Minggu, 13 Mei 2018

Catatan Secangkir Kopi Hitam (CSKH) Day #16 - Pikiran


Manusia dilengkapi dengan satu perangkat yang mumpuni dan begitu spesial. Oleh Tuhan diberikan hanya kepada manusia. Akal.

Berbicara tentang akal, maka akan muncul asosiasi berupa orang tubuh manusia yang disebut dengan otak. Oragan vital ini menjadi pusat dari kehidupan seorang manusia. Pergerakan apapun yang dialami manusia diatur oleh organ satu ini, Secara sadar ataupun tidak sadar.

Oke. Saat menyeruput kopi hitam kali ini saya sedikit teringat saat perjalanan pulang dari kantor yang seperti biasanya, ditemani kerumunan kuda besi roda dua ataupun roda 6. Sembari menikmati padatan dan riuhnya jalan ini, sesekali saya melihat cakrawala sore yang dimana saat memandanginya tertutupi oleh tiang-tiang listrik yang membentuk bayangan hitam.

Entah mulainya darimana dan kemana, tiba-tiba kepala yang awalnya berisi tentang harapan dan doa yang dkomat-kamitkan agar segera sampai dirumah, terisi dengan berbagai macam lintasan pikiran.

Pikiran tentang menu makan malam, pikiran tentang seberapa jumlah gula yang pas untuk bikin es campur, pikiran tentang ide-ide untuk menghasilkan pundi-pundi, atau bahkan pikiran tentang orang yang lalu-lalang di samping kanan dan kiri.

Hal tersebut hanyalah sebagian pikiran-pikiran yang tertulis dan terpikirkan. Belum lagi yang melintas dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya.

Kita, dianugerahi otak yang luar biasa. Organ yang mempunyai kecepatan memproses informasi yang begitu cepat. Ditambah dengan kapasitas untuk memikirkan seabrek pikiran-pikiran tentang apapun itu. Sayangnya, organ yang punya potensi luar biasa ini juga punya batasan-batasannya. Saat ia overload informasi atau lintasan-lintasan pikiran, maka akan ada harga yang harus dibayarkan oleh empunya.

Para dokter menyebut ini dengan psikosomatis. Rasa sakit yang muncul akibat dari pikiran-pikiran berlebih (terutama pikiran yang berlawanan dengan pikiran positif). Rasa minder, takut, ragu, was-was, marah, dan emosi-emosi yang bergelayutan beserta pikiran mampu dengan efektif membuat peluang munculnya gejala-gejala aneh pada tubuh manusia. Bahkan sel kanker konon katanya berawal dari emosi negatif seseorang yang tersimpan begitu dalam.

Sebagian dari kita ada yang cerdas dalam mengelola pikiran-pikiran ini. Mereka paham kapan meletakkan dan memproses pikiran-pikiran yang luar biasa banyaknya ini. Tetapi, ada pula yang seperti kita begitu mudah memunculkan pikiran-pikiran yang berjuta-juta byte di kepala kecil ini. Ditambah dengan bumbu-bumbu emosi ingatan yang semakin memperkeruh cairan dalam otak. Efek samping kecilnya berupa rasa pusing atau sakit kepala sebelah yang muncul seketika.

Kita diberikan pilihan oleh Yang Maha Pencipta untuk memilih pikiran-pikiran mana yang kita proses, mana yang perlu kita simpan, dan mana yang perlu kita letakkan di tempat pembuangan pikiran.

Jika pikiran beserta emosi negatif itu tetap kita simpan dan sampai memenuhi ruang-ruang penyimpanan diotak kita. Jangan salahkan tubuh kita jika ia berontak dan melakukan demo besar-besaran mengalahkan demo mayday. Seperti wasit tegas yang memberikan kartu kuning, bahkan kartu merah. Akankah perlu sedemikian terjadi?

Pilihan ada di tangan anda kawan. Jika saya disuruh memilih, maka pilihan yang terbaik ada menikmati secangkir kopi panas dan menata ulang pikiran-pikiran agar tak menyesaki ruang-ruang ingatan.

Baca selengkapnya

Jumat, 09 Maret 2018

The Power of HOAX dan Implementasinya di Kelas, Bisa?

The Power of HOAX dan Implementasinya di Kelas, Bisa?


Ramai-ramai netizen membicarakan tentang HOAX beserta kroni-kroninya. Entah dari grup Whatsapp, di timeline facebook atau bahkan hanya sekedar dapat broadcast asing nan aseng.

Pernahkah anda membaca berita, artikel, foto, atau bahkan video berbau HOAX? Jika belum pernah maka anda perlu main lebih jauh lagi. huehehe

Nah, saya masih ingat pesan dari Pak Kyai yang sampai sekarang teringat. Kura-kura seperti ini pesannya:
Ambillah segala sesuatu itu baiknya saja, meskipun itu dari seorang penyamun sekalipun.
Saya percaya bahwasanya segala sesuatu di dunia ini dapat diambil sisi baik dan positifnya, tinggal mengganti sudut pandang dan membuka pikiran dan hati lebih jernih.

HOAX yang ternyata mampu membuat ricuh dunia persilatan di internet ternyata menyimpan hikmah untuk kita para pendidik. Temeenan ta? Sungguh temeenan iki mas, mbak. Boleh disimak seperti ini ulasannya.

HOAX mempunyai ciri-ciri khusus layaknya jenis makhluk hidup vertebrata atau invertebrata jika kita bicara tentang IPA, apa sajakah itu?

1. Judul yang Provokatif

Contoh Teknik Nyepam

Pastinya setiap berita atau artikel berbau HOAX selalu dibumbui judul-judul yang WOW, yang sangat menusuk, kadang-kadang begitu halus menyindir atau menyinyir isu tertentu. Karena si pembuatnya tentu ingin para pemirsa langsung mengklik tombol suka bahkan share padahal belum membaca isi dari berita tersebut. Judul yang mampu menghipnotis jutaan pasang mata untuk nge-LIKE dan bahkan ikut turut serta nge-SHARE.

Andaikan di awal pembelajaran di kelas kita sebegitu provokatif seperti HOAX ini menghipnotis pembaca atau para siswa dikelas. Yang awalnya siswa masih kriyep-kriyep, tiba-tiba langsung byar-byar matanya saat kita datang dan mendemonstrasikan "sesuatu". Ini biasanya di awal pembelajaran yang kita sebut sebagai APERSEPSI. Selain mampu menghipnotis siswa, kegiatan aperspsi ini mampu membuat mereka begitu tergugah SEMANGAT dan RASA INGIN TAHUnya bukan hanya tempe.

2. Ilustrasi Kuat

Hasil gambar untuk gambar ilustrasi hoax

Selain judul yang bombastis, tidak ketinggalan pula HOAX dibumbui dengan gambar-gambar atau foto-foto yang sangat kuat dampak psikologisnya. Orang yang awampun dan yang malas mencari tahu sumber gambar dan asal-usul gambar, langsung merasa gemes, merasa terpantik emosinya saat melihat gambar dan judul yang provokatif tersebut.

Bayangkan jika di kelas, diproses pembelajaran kita dilengkapi dengan media yang mampu mengkomodir peserta didik yang beraneka ragam (visual, auditori dan kinestetik). 

3. Ringkas

Hasil gambar untuk simple

Pembuat HOAX tahu betul bahwa orang-orang Indonesia, selain males membaca tuntas hanya pada judulnya juga males membaca artikel atau berita yang terlalu panjang. Maka mereka memproduksi HOAX seeringkas mungkin dan seefisien mungkin agar tuntas habis terbaca dalam waktu singkat.``

Nah, proses pembelajaran pun demikian. Tidak perlulah kita sebagai guru sampai berbusa-busa saat sesi penjelasan. Belum lagi jika ternyata para siswa sudah pada menguap dan fikiran mereka kemana-mana. Guru jaman now bukan lagi penceramah yang di depan kelas berapi-api saat menjelaskan sampai keringat bercucuran sedangkan para siswanya anteng, duduk manis dan bahkan terlelap. Guru jaman now adalah guru yang menjadi partner, yang menjadi fasilitator, yang menjadi motivator dan supporter untuk mereka yang sedang berpetualang mencari ilmu. tsahhh

4. Melibatkan Emosi

Hasil gambar untuk emosi hoaks

Coba anda perhatikan berita-berita HOAX, pasti mereka entah di awal atau di tengah bahkan di akhir begitu pintar memainkan emosi pembaca. Jika lengah, maka tanpa sadar dan penuh dengan emosi nge-LIKE dan nge-SHARE info tersebut, padahal belum melakukan tabayyun, riset, mencari tahu fakta, de el el.

Pembejaran yang sukses bukan hanya berhasil membuat para siswa mencapai semua indikator yang ditetapkan, tetapi juga tentang bagaimana emosi mereka terlibat saat proses pembelajaran berlangsung. Antusias, semangat, terlibat aktif, bertanya, berdiskusi, mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat, sampai pada merefleksikan apa yang dipelajari hari itu.

Have you get the point guys?

Yes, ternyata HOAX punya beberapa hikmah unik dan menarik untuk disimak serta tentunya diamalkan di kelas-kelas anda. Atau anda sudah mencobanya di kelas?
Baca selengkapnya