Minggu, 05 November 2017

Jadi Guru Itu Tidak Mudah


Menjadi guru (pendidik) saat ini mempunyai tantangan cukup besar. Selain karakteristik para siswa yang W.O.W (baca: generasi Z), modal yang diperoleh saat di bangku kuliah juga masih dirasa kurang.

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada pasa 10 ayat 1:
Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi
Ada 4 kompetensi utama yang perlu dikuasai oleh seorang guru / pendidik. Lalu bagaimana dengan kesiapan yang dipersiapkan di bangku kuliah?

Dalam dunia akademisi, ketrampilan atau kompetensi tersebut telah dipelajari oleh para mahasiswa kependidikan yang diharapkan mampu membekali mereka menjadi guru yang siap. Tetapi pada kenyataannya, perbekalan tersebut tidak cukup. Seorang sarjana kependidikan masih juga terbata-bata, masih juga belum menguasai kelas di hari pertamanya mengajar dan cenderung mengulang "cara mengajar" yang monoton.

Belum lagi perlengkapan perang seperti RPP dan Silabus yang di bangku kuliah di-gembleng sedemikian rupa untuk menyusunnya, ternyata belum juga bisa menjawab tantangan di kelas.

Menghadapi secara langsung berbagai macam jenis siswa beserta modalitas belajar dan tentunya latar belakang keluarga yang berbeda-beda pun menjadi tantangan yang tidak mudah.

Menjadi guru memang tidak mudah, tetapi bukan juga mustahil untuk dilakukan dan dinikmati. Menjadi guru memang bukan hanya berkutat tentang RPP dan Silabus, tetapi juga bagaimana menjadi seorang pendidik yang setiap tingkah lakunya dilihat dan diperhatikan oleh masyarakat terutama peserta didik. Menjadi guru pun sangat perlu dibekali dengan kekuatan spiritual yang menjadi ruh dalam setiap proses pembelajaran di kelas, karena tidak cukup hanya mengandalkan RPP dan silabus semata.

Tanggung jawab yang sangat besar serta tentunya pahala yang tidak sedikit pula menjadikan profesi guru bisa dikatakan profesi yang SUPER, peran sebagai pendidik, orang tua, kakak, teman, sahabat, penyanyi, entertainer, pendongeng, aktor atau aktris, sutradara, manajer atau bahkan konselor adalah peran-peran yang harus dijalani oleh seorang guru.

Lalu, bagaimana dengan anda sekarang kawan? Menjadi guru adalah keputusan yang tepat dan sekaligus menantang dan juga berpotensi menuai pahala yang tidak main-main.

Selamat berjuang wahai guru!

Bagikan

Jangan lewatkan

Jadi Guru Itu Tidak Mudah
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tulis email Anda untuk berlangganan artikel TERBARU dan MENARIK.

Tinggalkan komentar Anda disini! Komentar berbau2 iklan atau terang2 iklan akan saya bantu promosikan tapi bukan disini :D