Catatan Secangkir Kopi Hitam (CSKH) Day#12

CSKH

Malam ini sebenarnya ada deadline yang sedang mandayu-dayu berjalan perlahan mengitari ruang-ruang waktu yang kosong. Ah, entah karena kopi ini atau sepinya malam ini bikin jemari saya sedikit gatal untuk menari di atas keyboard netbook jadul ini.

Malam ini secangkir kopi hitam saya menemani dengan setianya di Kota Sebrang. kota yang dikenal dengan oleh-oleh tapenya.

Kopi yang saya pesan khusus malam ini sebenarnya bertujuan untuk menawarkan aroma sate kambing yang menyeruak di dalam ruangan. Karena katanya embah gugel, aroma kopi mampu menetralisir bau-bauan yang memenuhi ruangan.

Sebelum kopi dan sate ini datang, sebelumnya sudah mampir beberapa camilan ala pabrik yang khas dengan bumbu berasanya (baca: em es ge). Lalu terfikirkan pertanyaan "Apa jadinya jika tidak ada rasa ASIN didunia ini?"

Ada manis, ada pahit. Lalu rasa asin ini muncul dengan keunikannya yang membuat cita rasa makanan menjadi bercita-rasa. Rasa yang muncul dari sensasi molekul yang bernama natrium klorida.

Natrium yang berupa padatan serta gas klor yang sifatnya beracun jika bertemu dan ber-couple menjadi garam yang membuat masakan menjadi ehmmmmm. Alangkah adilnya Sang Pencipta dan Sang Penjodoh menjodohkan si Natrium dan si Klorida menjadi jauh lebih bermanfaat.

Ini bukan untuk menyinggung anda-anda yang masih belum ber-couple, tetapi tujuan saya menulis ini sekedar ingin bercerita bahwa dibalik rasa asin, dibalik garam dapur, terdapat rahasia. Dimana ikatan antara natrium dan klorida ini menjadikan hubungan mereka bermanfaat melebihi sifat dasar mereke berdua.

Dan bisa jadi anda akan menjadi berlipat-lipat peran dan manfaatnya jika menemukan pasangan yang tepat. Pasangan yang membuat anda dan pasangan anda melejitkan kebermanfaat melebihi potensi dasar yang anda sangkakan hanya sedikit.

Maaf kopiku, cerita ini tidak tentangmu saja. Tetapi tentang rasa yang terdiri dari rahasia yang tersimpan. Asin.